Bekasi, aspirasidirect.com
Dalam menyikapi kasus pelecehan seksual,
Kepala desa Karangsetia Armat menanggapi adanya kejadian tersebut yang dilakukan oleh pelatih futsal tempat sarana olahraga futsal GFM yang ada
di wilayahnya.
Benar bahwa adanya kejadian tesebut, “Telah datang korban beserta keluarganya ke kantor desa Karangsetia karena saya undang, untuk mengadukan perihal kejadian yang menimpa anak putrinya yang masih dibawah umur. Menurut keterangan korban
‘S’ bahwa si anak memang dipaksa karena ada video nya yang lagi ganti pakaian, dan ibu korban juga bilang anak putrinya masih sekolah SMP kelas 1, anaknya sering bermain futsal disitu lalu ketika ganti pakaian di intip ama pelaku, diduga pelaku bisa jadi mengancam jika anak cewe tersebut ga mau nurut akan disebar video itu, bisa jadi itu permasalahannya, ” Ucap Armat pada awak media di kantornya kamis (11/10) malam.
Mendengar keterangan korban juga adalah warganya sendiri, maka kepala desa mengarahkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi
” Dia minta petunjuk, saya selaku kepala desa mengarahkan agar melapor ke Polres Metro Bekasi, karena ini menyangkut harga diri, terangkan apa adanya di Polres nanti diantar oleh Petugas dari desa termasuk disediakan mobil untuk berangkatnya, ” Ujar dia
Melihat video yang beredar, Armat selaku Kepala desa geram akan hal itu. Dirinya bermusyawarah dengan tiga pilar pemerintahan desa , menutup tempat futsal tersebut agar tidak digunakan untuk sarana olahraga sampai kasus tersebut selesai.
Armat juga berharap kepada pihak kepolisian agar menindak dan mengadili pelaku pelecehan seksual tersebut seadil adilnya karena itu anak dibawah umur, butuh masa depan untuk orang tuanya.(s).