Bekasi, aspirasidirect.com – Dalam rangka mencegah bencana banjir dan potensi munculnya wabah penyakit yang sering terjadi pada musim penghujan, Wadanramil 02/Tarumajaya, Kapten Inf Sutikno, menggelar kegiatan kerja bakti bersama UPTD Pertanian Kecamatan Tarumajaya dan masyarakat setempat. Kegiatan ini berlangsung di Kampung Pomahan Tanggul, RT 003/013, Desa Setia Mulya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.Jumat (29/11/2024)
Dalam sambutannya, Kapten Inf Sutikno menyampaikan bahwa gotong royong ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman bencana alam dan penyakit. “Kegiatan ini adalah bentuk sinergi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari potensi banjir. Semoga dengan kerja sama ini, kita dapat meminimalkan dampak musim penghujan,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut.
Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tarumajaya juga menekankan pentingnya upaya preventif dalam menghadapi musim penghujan. “Antisipasi ini dilakukan agar banjir tidak datang dan merendam sawah warga. Jika sawah tergenang, hasil panen dapat terancam gagal,” jelasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Babinsa Koramil 02/Tarumajaya, H. Daryono, Ketua Kelompok Tani Subur Jaya, para Ketua RW, Ketua RT, anggota Linmas, serta warga masyarakat sekitar. Antusiasme masyarakat terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam membersihkan saluran air, membuang sampah, dan merapikan lingkungan.
H. Daryono, selaku Babinsa setempat, menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong warga. “Kegiatan ini bukan hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga menguatkan kebersamaan dan kepedulian terhadap tempat tinggal kita,” katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Subur Jaya, H. Daryono, berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. “Kerja bakti ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama para petani yang sawahnya rawan terkena banjir,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan warga Desa Setia Mulya dapat lebih siap menghadapi musim penghujan, sekaligus mengurangi risiko bencana dan penyakit yang kerap terjadi. Gotong royong semacam ini menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.(*).