Amerika Serikat, aspirasidirect.com
Lima hari setelah kebakaran hebat melanda Los Angeles dan sekitarnya, si jago merah masih belum sirna di sejumlah daerah.
Setidaknya 11 orang tewas dan sekitar 10.000 bangunan hangus dilalap api, termasuk rumah ibadah: satu masjid, satu sinagoge, satu gereja Katolik, dan beberapa gereja Protestan.(12/1).
AccuWeather memperkirakan kerugian berkisar antara 135 miliar-150 miliar dolar atau senilai 2.121 triliun-2.448 triliun rupiah.
Meski damkar perlahan dapat mengendalikan situasi, titik api baru terus bermunculan setelah dua dari serangkaian karhutla kali ini menjadi kebakaran terburuk sepanjang sejarah LA.
Dalam perkembangan terbaru, Gubernur California menyerukan penyelidikan independen mengenai minimnya pasokan air telah “mengganggu” upaya memerangi kebakaran Los Angeles.
Adam Van Gerpen, seorang kapten dari pemadam kebakaran Los Angeles, mengonfirmasi kepada BBC, beberapa kru pemadam kebakaran kehabisan air.
“Saya telah menyaksikan hal itu,” katanya di tengah upaya memadamkan api Palisades.
VOA Indonesia