Bogor,aspirasidirect.com
Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., Ph.D., diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr.(Han.), Berikan pembekalan kepada Kadet Mahasiswa Fakultas Vokasi Logistik Militer Unhan RI, ‘Revolusi Mental Mendesain Karakter Kadet D-3 Unhan RI di Belu yang Tanggap, Tanggon, Trengginas Menuju SDM Unggul, menegaskan bahwa peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) pertahanan adalah faktor utama dalam menghadapi persaingan global dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini berlangsung secara online melalui zoom meeting. Selasa (18/3).
Dalam paparannya, Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso menyoroti bahwa tantangan geopolitik dan daya saing global mengharuskan Indonesia untuk memiliki SDM pertahanan yang berkarakter kuat, adaptif terhadap teknologi, serta siap menghadapi ancaman multidimensional. “Indonesia memiliki posisi strategis di persimpangan dua benua dan dua samudra, tetapi tanpa kesiapan SDM unggul, kita akan kesulitan menghadapi dinamika geopolitik dan keamanan regional,” ujarnya.
Sebagai negara dengan 17.465 pulau, Indonesia menghadapi berbagai tantangan seperti permasalahan batas wilayah, infiltrasi asing, pencurian sumber daya alam, serta dinamika pertahanan di kawasan Indo-Pasifik. Oleh karena itu, Unhan RI menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis Tanggap, Tanggon, Trengginas sebagai landasan utama dalam membangun kader pertahanan yang siap menghadapi tantangan global.
Dalam konteks indeks daya saing global, Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso menyoroti bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat 34 dari 64 negara dalam IMD World Competitiveness Ranking 2024, serta peringkat 67 dari 133 negara dalam Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2024. Posisi ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki tantangan dalam penguatan kualitas SDM, terutama di sektor pertahanan dan keamanan.(*).








