Jakarta, aspirasidirect.com – Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2024 mengungkap 14 zona megathrust aktif di Asia Tenggara. setiap zona menyimpan energi besar yang siap dilepas kapan saja-dimulai dari:
(1). Aceh-Andaman (M 9,2);
(2). Nias-Simelue (M 8,7);
(3). Batu (M 7,8);
(4). Mentawai-Siberut (M 8,9);
(5). Mentawai-Pagai (M 8,9);
(6). Enggano (M 8,9);
(7). Jawa Total ‘Keseluruhan Wilayah Selatan Jawa dari Banten ke Jawa Timur’ (M 9,1),
(8). Jawa Bagian Barat (M 8,9) (Termasuk Banten, Jakarta, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah);
(9). Jawa Bagian Timur (M 8,9) (Sebagian Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur);
(10). Sumba (M 8,9);
(11). Sulawesi Utara (M 8,5);
(12). Palung Cotobato (M 8,3);
(13). Filipina Selatan (M 8,2); dan
(14). Filipina Tengah (M 8,1).
Para ahli seperti Iswandi Imran dan Daryono yang dilansir CNBC, (9/12) BMKG menegaskan dua zona-Selat Sunda dan Mentawai-Siberut-sudah memasuki seismic gap ratusan tahun, artinya energi terkunci sangat besar, ibarat emosi seseorang pendiam yang selalu dipendam dan dapat sewaktu-waktu meledak begitu saja; sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperingatkan ancaman mendesak tsunami akibat potensi pecahnya segmen megathrust di selatan Jawa. Meskipun Jakarta berada di utara, simulasi menunjukkan dampak tsunami tersebut signifikan: gelombang diperkirakan mencapai 4-8 meter di Banten, 20 meter di Pangandaran (Jawa Barat bagian selatan), dan 1 hingga 1,8 meter di Jakarta (yang akan terdampak perambatan gelombang) dalam waktu 2,5 jam. Oleh karena itu, mitigasi bencana menjadi keharusan mendesak bagi seluruh wilayah yang berpotensi terdampak.(s).







