DPK KNPI Karangbahagia Cecar Stadion Mini di Acara Musrenbang

Bekasi, aspirasidirect.com
Dewan Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI) Karangbahagia menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintahan kecamatan Karangbahagia yang sampai saat ini belum memiliki stadion mini, padahal di lihat dari beberapa sisi, sudah selayaknya.
Terkait usulan tentang stadion mini Kecamatan Karangbahagia yang sampai saat ini belum ada kejelasannya, padahal itu sudah di usulkan beberapa kali. Hal itu di sampaikan oleh Agil Wicaksono selaku ketua DPK KNPI Kecamatan Karangbahagia dalam kegiatan Musrenbang kecamatan tahun 2025 yang bertempat di Gedung Aula serbaguna kecamatan Karangbahagia, kabupaten Bekasi, pada Selasa ( 30/1/2024).
” Kita sebagai DPK KNPI Kecamatan Karangbahagia sudah mengusulkan akan hal itu, namun pemerintah dalam hal ini belum ada kejelasan. Jangan sampai kita usulkan dan kita bicarakan tapi hasilnya belum jelas.
“Oleh karena stadion ini sangat penting untuk kelangsungan anak anak muda yang notabene Pecinta olahraga khususnya sepak bola,” Ucapnya
Kami berharap kata Agil, pemerintah mampu mengakses itu, karena banyak bakat bakat sepak bola yang ada di kecamatan Karangbahagia yang mampu di bidang itu, namun karena belum adanya sarana stadion mini.
Di acara Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) Kabupaten Bekasi tahun lalu, kita juga berhasil dengan cabang olahraga sepak bola meraih predikat juara ketiga, termasuk Cabang Cabang olahraga lainnya yang di pertandingkan
Disisi lain DPK KNPI Kecamatan Karangbahagia juga menyinggung tentang minimnya lampu PJU yang ada di wilayah Kecamatan Karangbahagia, terutama dari arah jalan cagak Sukaraya hingga ke kantor kecamatan Karangbahagia.
“Minimnya lampu penerangan jalan, kita khawatir jika terjadi kriminalitas dijalan raya, karena banyaknya pengguna jalan di malam hari,” Ujarnya
Masih kata Agil, DPK KNPI Kecamatan Karangbahagia juga menyinggung terkait kehadiran kepala desa di acara Musrenbang kecamatan, dari delapan desa yang ada di wilayah Kecamatan Karangbahagia, hanya tiga orang kepala desa yang hadir, padahal ini momentum dimana berangkat dari Musrenbang ini kepala desa bisa mengetahui dan menyampaikan apa yang menjadi keperluan dan kebutuhan tentang pembangunan selama ini.(s).
