Jakarta, aspirasidirect.com
Gunung Everest dingin dan tinggi, susah buat didaki
Ini potret para pendaki yang mengantre untuk sampai ke puncak Gunung Everest pada Senin (20/5/2024). Ratusan pendaki ini memanfaatkan “weater window” atau cuaca yang sedang aman untuk mendaki di Gunung Everest.
Meski begitu, banyaknya pendaki menimbulkan kritik di kalangan publik. Soalnya, ini bikin jalur pendakian banyak sampah. Selain itu, banyak pendaki yang gagal menuju puncak dan berujung meregang nyawa.
“Saya melihat banyak pendaki dalam situasi genting tergantung di tali dan Sherpa mereka berjuang untuk menariknya ke bawah,” tulis pemilik video Rajan Dwivedi.
Ia juga bilang banyak yang berakhir dengan mengalami radang dingin, kebutaan salju (snow blindness), dan berbagai jenis cedera yang tidak dihitung dalam database mana pun.
Pada Selasa (21/5/2024), seorang pendaki dari Inggris bernama Dan Paterson dan sherpa Pastenji dikabarkan hilang setelah terkena hantaman es yang jatuh saat mereka turun dari puncak Everest.(rd).
Narasi